Selasa, 03 Desember 2019

Fakta Kecelakaan Tol Cipali Avanza vs Truk Fuso, Pengakuan Sopir Truk hingga Kondisi Korban Selamat

Kecelakaan maut di Tol Cipali Km 113.200, Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Jawa Barat, menewaskan enam orang, Minggu (1/12/2019).
Kecelakaan tersebut melibatkan sebuah minibus Toyota Avanza dengan sebuah truk Fuso bermuatan sepeda motor baru.
Melansir Kompas.com, Kasat Lantas Polres Subang AKP Bambang Sumitro mengatakan, minibus Toyota Avanza dengan nomor polisi B 1076 PVC dikemudikan Sutarno melaju dari arah Palimanan menuju arah Cikopo.


Kemudian mobil itu menabrak truk Fuso bernomor polisi B 9556 UIO yang dikemudikan Imron Fauzi dari belakang.
"Diduga sopir minibus Toyota Avanza kurang konsentrasi, tidak memperhatikan adanya kendaraan yang ada di depannya," kata Bambang dihubungi melalui telepon, Senin (2/12/2019).
Akibat kecelakaan itu, enam orang tewas dan satu orang mengalami luka berat.
"Pengemudi minibus Toyota Avanza Sutarno dan lima penumpangnya meninggal, termasuk dua orang anak-anak," tambah Bambang.
Berikut ini kumpulan fakta kecelakaan Tol Cipali yang telah dirangkum dari Tribunnews.com dari berbagai sumber pada Senin (2/12/2019).

VIDEO KRONOLOGI


Atau kunjungi SMT Channel
https://www.youtube.com/watch?v=hft0L1OMmRg




1. Kondisi Kendaraan
Kondisi  Avanza hancur di bagian depan hingga tengah.


Sementara itu truk Fuso mengalami kerusakan di bagian belakang.
Kondisi tersebut terlihat pada sebuah video yang beredar di media sosial.
Satu di antaranya dari unggahan Instagram @bandungjawara_.



2. Pengakuan Sopir
Truk pengangkut sepeda motor dikemudikan oleh Imron Fauzi (50).
Imron merupakan warga Tamansari, RT 002 RW 003, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan
Melansir Tribun Jabar, Imron tak mengira benturan keras dari arah belakang yang dirasakannya ternyata berasal dari serudukan Avanza.
"Saya enggak menyangka, soalnya tiba-tiba nabrak dari belakang. Saat dicek, ternyata ada mobil masuk ke bagian belakang," ujar Imron di Kantor Cabang PT Lintas Marga Sedaya Cilameri, Subang.
Imron mengaku saat itu ia mengemudikan truk di jalur lambat.
"Saat itu saya di jalur lambat menuju Jakarta. Kecepatan saya 50-60 km/jam. Tiba-tiba dari belakang ada suara jedor, keras. Saya kira ban pecah," ujar Imron.


Korban meninggal dunia
1.Sutarno (44), warga Jalan Raya Jagakarsa, Gang Keramat, RT0 11 RW 007, Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
2. Sukardi (42) warga Kampung Sangiang, RT 005 RW 015, Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.
3. Sunarto (33), warga Jalan Raya Jagakarsa, Gang Keramat, RT0 11 RW 007, Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
4. Tutik Kurniawati (34), warga Klodran, RT 007 RW 003, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali.
5. Raka (10), putra Tutik Kurniawati dan Sunarto.
6. Anak-anak berusia 8 tahun.
Korban luka berat
1. Partini (41), warga Jalan Raya Jagakarsa, Gang Keramat, RT0 11 RW 007, Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

3. Pulang Mengantar Keluarga Berangkat Umrah
Melansir Tribun Solo, satu keluarga asal Boyolali jadi korban tewas di kecelakaan ini.
Sebelum peristiwa nahas itu terjadi, keluarga tersebut ternyata baru mengantar orang tua mereka berangkat Umrah. 
Satu keluarga tewas dalam kecelakaan maut itu, mereka  adalah Sunarto (33), Tutik Kurniawati (34), dan Raka (10).
Kepala Dusun Klodran, Kecamatan Nogosari Boyolali, Sutimin (50) menuturkan, ketiga korban sempat pulang kampung selama tiga hari sebelum bertolak ke Jakarta.
Menurut Sutimin, keluarga almarhum sempat mengantarkan bapak mertua Sunarto berangkat Umrah di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali. 
"Mertua dari korban Sabtu kemarin berangkat umroh, jadi (mereka) pulang kampung mengantar bapak mertuanya berangkat Umrah ke Mekkah," tutur Sutimin, Minggu (1/12/2019).
"Esoknya balik ke Jakarta, berangkat (Sabtu) sekitar Isya, sekitar jam 5 pagi mengalami kecelakaan itu," imbuhnya membeberkan. 
Jenazah rencananya akan disemayamkan di Dusun Klodran RT 07/RW 03, Kelurahan Pulutan, Kecamatan Nogosari, Boyolali, Jawa Tengah.
Sutimin mengatakan, ia belum bisa memastikan waktu kedatangan jenazah ke rumah duka. 
"Belum tahu, saat ini masih proses di rumah sakit, belum selesai, (kami) masih menunggu pelepasan dari sana," kata Sutimin. 
"Barusan lewat info WhatsApp, keluarga masih mengurus surat kematian di sana, mereka ingin jenazah langsung disucikan," tandasnya.

Share:

0 comments:

Posting Komentar

FUSO SALE UPDATE